Kita ketahui, Islam merupakan agama yang
tidak mungkin dilepaskan dari masalah-masalah kontemporer atau seiring
perkembangan zaman. Di bidang kehidupan manapun Islam senantiasa
mengambil perannya. Karena Islam bukan semata-mata agama dengan
perangkat ritual ibadah saja. Tapi sayangnya kebanyakan orang berburuk
sangka pada islam. Mereka menganggap bahwasanya islam tidak memiliki
konsep politik, ekonomi, sosial bududaya, dan ideologi lainnya. Hal yang
mendasar dari itu semua karena pemahaman akan islam yang
setengah-setengah atau tidak kaffah.
Bukankan islam agama yang sempurna? Bukankah pula islam mengatur har-hal yang sifatnya kecil hingga besar?
Oleh karenanya kita perlu paham.
Bahwasanya dakwah islam itu harus menyeluruh pada seluruh sektor
kehidupan, karena ini adalah sunnatulluh (seluruh yang ada di langit dan
bumi tunduk pada hukum-hukum Allah). Dakwah yang menyeluruh (syamil)
akan terwujud apabila di dukung oleh orang-orang yang memasuki islam
secara menyeluruh pula.
Namun kini ada sebagian kelompok yang
sangat menekankan pada aspek akhlaqiyah bersamaan dengan itu meniadakan
aspek aqliyah, jasadiyah serta usaha ke arah pembentukan masyarakat
islami. Sebagian kelompok mengutamakan segi aqliyah dengan mengabaikan
aspek lainnya. Selain itu masih lagi ada kelompok yang sangat antusias
untuk mendirikan Khilafah Islamiyah tetapi menafikan aspek lainnya.
Ketiga jenis kelompok di atas tadi tidak menggabarkan metode dakwah yang
syamil (menyeluruh) tetapi mencerminkan sifat parsial (juz’iyah).
Dakwah yang parsial sangat mudah di gebug thagut. Dia tidak memiliki
kekuatan berarti dimata perusak bumi. Sebaliknya mereka dianggap lunak
dan mudah diadu domba satu sama lain. Untuk diketahui, da’wah seperti
inilah yang diinginkan thagut. Sebaliknya, dakwah yang syamil adalah
dakwah yang akan mengawal gerakan islam. Gerakan islam yang dimaksud
adalah gerakan islam yang berlaku disetiap negara, walau setiap negara
memiliki ciri persoalan yang berbeda dengan yang lainnya.
Untuk mewujudkan peradabaan islami
yang menjadi harapan muslim pada umumnya. Dalam hal ini maka setiap
muslim diminta konstribusinya di dalam memainkan perannya dalam
membangun peradaban islam. Proyek raksasa ini tidak mungkin mencapai
sasaran jika dilaksanakan secara individual, tetapi ia harus berjalan
secar kolektif (Amal jama’i). Untuk itu diperlukan pemahaman islam yang
menyeleruh.
Melihat pentingnya rekayasa tersebut,
saya jadi teringat ungkapan Al-Imam Syahid Hasan Al-Banna pernah
menjelaskan tentang Karakteristik dakwah sebagai berikut: “Garis
perjuangan berfase-fase (bertahap)…. memakan waktu lama… tidak
tegesa-gesa memperoleh hasil…. dan setiap persoalan telah ada ketentuan
(dari-Nya)”.
Jika sistem
atau metodolgi dakwah ini dapat kita terapkan dengan baik, insya Allah
masa depan islam akan lebih baik dari pada hari ini. Dan akan segera
terwujud peradaban modern yang akan dikenadalikan Islam. Dan Lahirlah
khilafah Islamiyah bukan lagi sekedar wacana. Insya Allah..
Saatnya semua muslim bersatu. Allahu Akbar!
Hamasah,
KEEP ISTIQOMAH.
Ramadhan Azis
Kader KAMMI Komisariat Madani
Sumber : http://kammimadani.wordpress.com/2012/09/18/tidak-parsial-tapi-syamil-islam-dan-dakwah/
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar, kritik, dan saran untuk kemajuan bersama. Terima Kasih.